Pendosa

Aku pendosa

Mengemis, dalam iba yang dipandang sebelah mata

Takut, kecil tidak berarti

Aku pendosa, hilangkan taat untuk khianat

Memilih pergi dari tinggal untuk mati

Naluri memaksa aku untuk tetap seperti koloni

Liar, brutal

Mengais ampunan dalam sisa yang begitu memuakkan

Aku pendosa

Menitikkan air mata mutiara dalam kalut hati penuh emosi.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai