Bilakah kau bertanya esok seperti apa dunia?
Ia yang lelah, ia yang terlalu banyak menjadi saksi
Bila bumi dihancurkan, kami telah membaca
Gunung dan kapas berterbangan
Dunia yang bosan, manusia terus mengucapkan kemunafikan
Tiang renta terus tergeruk oleh serakahnya
Kandungan yang gugur, kami menjadi lupa diri karena ngeri
Ampunan telah tertutup, hanya penyesalan yang membuat kita sama
Bila lah mana matahari lupa akan garis edarnya
Kata ampun sudah tidak lagi bermakna.

Tinggalkan komentar