Untuk bersujud kami berjuang
Melawan mata peluru dan anak panah bermesin
Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami
Dalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya
Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu
Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah
Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri
Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini
Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah
Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami
Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani.

Tinggalkan komentar