Seberkas Sinar

Merangkak

Aku memotong jari kaki, menegakkan tubuh lengkung

Menahan lapar hingga kulit ini terasa lezat dalam satu jilatan lidah rakus

Perih semakin menjadi

Darah mengucur seperti ingin membuat prasasti

Untuk tempat yang pernah tersinggahi dengan hati tercabik

Ia datang lagi, memungut dan lemparkan aku ke tempat asing

Sampai dengan denyutan nadi yang kian melemah

Udara tarik keluar semakin cepat

Kala pertama ku patahan lenganku sebagai pereda lapar yang tak tertahankan.

Masih Ada Perjuangan

Hari ini belum usai

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai