Bebatuan menahan teriakku
Terpantul pikuli jengah kekacauan
Aku tetap menantimu
Sesampai laku berkumandang habiskan rantau-rantau kesuraman
Aku masih menetapi segala ratap yang curam
Dengan sunyi yang menghimpit
Untukmu, rindu
Tiada pernah kubergegas meninggalkanmu
Walau selangkah
Tidak, rindu
Jenuh kian tertarik padamu
Dan selalu ingkar kepada bibir cintaku
Aku masih menanti kepulanganmu
Kaulah kekasih tergelap dari jiwaku

Tinggalkan komentar