Kategori: Tidak Dikategorikan
-
Karangan Bungaku
Bunga yang ku ikatDan yang kukarang sedemikian IndahBukan untuk siapa Melainkan untuk hatikuYang sudah dalam terkuburGelap Setelah kepergianmu
-
Lelaki Perkasa
Aduhai lelaki perkasaTersenyum manisTanpa gulaSehabis keramas Mengunyah ampasKopi sisaYang penting ada sebatang suryaAsap tebal bikin puas Tak sarapan tak apaWalau dikata istri berbahayaSetiap hari ratusan pabrik rokokMembunuh jutaan manusia indonesiaKenapa gak ditutup aja pabriknya ?
-
Gundah
Jejakmu semakin jelasDi saat kau mulai aku lepasBagai nafasKau terus hadir tanpa lelah Pelipur jiwa yang gundahMasih pantaskah aku merindumuSementara arahku kian tak tentuJika ada kesempatan kedua Izinkan aku tuk kembali padamuMerajur kisah kasih senduYang dulu selalu kurindu
-
Dingin
Sunyi, hanya suara rintik hujanKulihat malam semkin kelamHmm cuacamu semkin aduhaiBuatku nyaman dalam pembaringan Menatap lampu kamarkuMelihat sekelilingku, aku sendiriUdara semakin dingin kurasaKutarik selimut Kuambil bantalSetia temani tidurkuDingin, semakin dinginLelapkanlah aku dalam tidurku
-
Bermegah-Megah
Wajah-wajah tengadahSeperti sampah di hadapan rajaHati gudah mengharap berkahDari Rosul utama dan mulia Kehidupan terus menjajahMengelincirkan langkah bermegah-megahBerbalut resah terus mengejar sampahPada akhirnya terengah-engah salah-salah Tahu tetapi tidak mauMau tetapi tidak tahuBerpegah rajah-rajahMembuai angan siluman Pada akhirnya semua tahuKetika badan membujur kakuSedari awal sudah tahuBerlaga belagu dan dungu
-
Singkat dan Sajak Hujan
Perlahan menipis gumpalanAwan langit memutihTergenang di kolam penampungan Sorot mata bocah pengungsiBerbinar binarSepanjang jalan bersorak sorak Basah badan menarik gerobakJirigen jirigen air tertata rapiTanah kita tak kering lagiHujan telah kembali
-
Longsor
Dinding bukit terkelupasMenggelinding bebatuanTanah berlumpurMenutup jalan Roda roda tertahanWajah wajah murungLelah menungguSebagian mengumpat Para penebang pohonIni salah mereka memperkosaKeperawanan hutan lindungSetelah puasTak meninggalkan benih
-
Dalam Kardus Inovasi
Abu rokok ditumpuk-tumpukRencananya dijadikan pupukUsul punya usul lebih baikDibikin kerupukRasanya pasti kriyuk kriyukKalo tak paham jangan mangguk mangguk
-
Kita Satu
Kita hanyalah benih yang saling tindihLalu tumbuh melalui beberapa musim yang utuhBerselang pun menjulangLantas saling tumbangDan hanya satu yang berdiriSeraya meratap tanpa henti
-
Dia
Dia, Seorang yang s’lalu membantuku..Dia yang selalu mendengar cerita..Dia yang s’lalu ada di saat apa pun, untukku dan membantuku..Dia, akan lahir.. Menjadi Seorang yang sama sepertiku..Namun, sekalipun Dia sama s’pertiku..Dia tetap berbeda denganku.. Cahaya-Nya takkan mampu ditutupi..Dia, dan akan selalu Dia tempatku kembali ke dalam canda.Dan hanya Dia, yang akan menerimaku apa adanya..Dia, Sahabat Setiaku…
