-
Kapan usai?
Tak kunjung usai Berkelana setiap hari Lara, acap menderita hati Berusaha mencapai tujuan Dengan pilihan jalan mengacak Menggenggam asa Keluh kesah selalu ada Menatap keluarga tersenyum merona Menjadi kekuatan untuk kita Berjalan terus walau teratatih-tatih
-
Tersesat
Senyumanku telah pudar Karena aku telah terjerat dalam sebuah kehidupan yang semu Aku terjatuh di sebuah jurang Terserat dalam jalang tak berujung dan Tenggelam di tengah lautan tak bertepi Dingin dan sunyinya malam selalu menyudutkan dalam tangis Manis pahitnya hidup membuatku bimbang dan resah Aku benar-benar terpuruk dalam keterpurukan yang panjang Kesedihan memenuhi setiap anganku…
-
Pahitnya Hidup
Pahit getirnya hidup telah banyak kulalui Dalam setiap hembusan nafas dan deraian air mata Semua itu telah melukiskan luka tersendiri Dalam satu ruang di hati Kecewa, sakit, menahan setiap luka Goresan itu telah melukai Dan semakin lama membuatku semakin sakit dan sakit Kini aku telah dirambah oleh keterasingan hidup dan kesengsaraannya Tapi semangatku belum patah
-
Angin gelap
Berlabuh dalam kegelapan Gelap yang kelam kan tiba dengan sendirinya Raga dan roh mu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada Perlahan memori memudar Jiwa murka selalu disuka Perangai buruk akan terbentuk Tetapi yang tebaik di tinggalkan Karena merasa tidak layak…
-
Senja
Sebentar lagi ia akan pergiTinggalkan terangnya siang hariPerlahan berangsur jauhkan diriMenuntunku menjemput mimpi. Kini ia berdiriDi atas garis kaki langitIa nampak tersenyum legitTepis kehidupan yang pahit.. Sungguh elokJubah emasnya manjakan pandanganTersimpan dalam anganSuguhkan kenikmatan setiap insanWahai senja yang rupawan…
-
Selimut Penghangat
Enggan ku sibakkan selimut penghangat diriAngin berdesir menelusuri kamar tidurku kiniDan benar sebentar lagiHujan akan tiba di pagi hariMungkin akan mengantarku bermimpi lagiDi atas ranjang empuk beraroma melati. Ku lihat dari balik jendelaLangit begitu murung dipandang mataAwan bagaikan kumpulan kapas hitamSemakin tebal semakin kelamAkankah hujan akan tiba?Meski pagi baru saja bangkit dari mimpi.
-
Tarian Laut Biru
Ku jatuhkan pandangku ke laut biruMenunggu ombak datang padakuLewat tarian ombak pembawa rinduPembawa berita dari kekasihkuYang datang dari tanah orang bermata biru. Ku peluk lutut hingga dadakuBeralas pasir putih nan lembut bagai debuTak henti angin menggelitiki dirikuLewat helai rambut tergerai malu. Hingga tiba waktuIa menari meliuk-liuk menghibur kalbuDatang menyapakuMenyapu lembut jari-jari kakikuTinggalkan buih-buih rinduDari dan…
-
Daun Alam
Sungguh indah alam iniBerpayung kemegahan langit biru hiasi bumiAwan bagai kapas putih melatiTaburkan keelokan yang menginspirasiUntuk diriku berpuisi. Harapku semua akan tegar berdiriTemani sajak-sajakku iniJanganlah sirna terhapus perbuatan kejiOh alamku teman sejati. Angin berdesir daun-daun menariAir gemericik burung kicaukan langit tinggiTubuh hijaunya rebahkan diriManjakan mata sejukkan hati.
-
Luluhkan Kalbu
Siapa dia wahai pelukis rinduTeka-teki penuhi ruang otakkuIngin sekali ku berjumpa denganmuNamun apalah waktu tak berpihak padaku. Ku kemas bayang wajahmuDalam ruang yang semuNamun nyata ada padakuInginku jaga sepanjang waktuMungkin saja ini takdirkuAkankah ini cinta untukkuWahai engkau penghuni hatiku. Kurasa cepat degup jantungkuNafas semakin memburuSesak dada bagai terhalang batuSeribu rayuan jatuh di hadapankuNamun hanya ada…
-
Meringis
Harta benda pergiKeluarga entah masih hidup atau matiDirinya di rundung sepiDi tengah keramaian bencana yang bertubi-tubi. Tak hanya gempa namun tsunamiMenelan jiwa dan materiTerlukis sejuta tangisPada hatinya yang terkikis. Lihatlah mereka meringisMenahan hati yang menangisLemah tanpa daya bagai teriris-irisTerselubung duka yang berlapis-lapis.
